
IDNWATCH – Sebuah kisah inspiratif tentang ketekunan dan pengabdian terukir di Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika). Seorang pramu bakti (tenaga kebersihan) yang setia selama 17 tahun menyiapkan kopi dan melayani kebutuhan para dosen, akhirnya resmi diangkat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Perjuangan puluhan tahun itu berbuah manis, mengubah takdirnya dari tenaga honorer menjadi pegawai pemerintah dengan masa depan yang pasti.
Perjalanan Panjang 17 Tahun Dimulai dari Menyeduh Kopi
Semuanya berawal dari tugas sederhana: memastikan para pengajar di kampus tersebut mendapatkan pelayanan terbaik. Setiap harinya, ia dengan tekun menyiapkan segelas kopi, membersihkan ruangan, dan membantu keperluan administrasi ringan. Meski jabatannya rendah dan statusnya hanya tenaga honorer, ia menjalani semua tugasnya dengan penuh tanggung jawab, keramahan, dan ketulusan. Pengabdian tanpa keluh kesah inilah yang akhirnya membuka mata banyak pihak.
Ketekunan dan Keramahan yang Melekat dalam Diri
Selama hampir dua dekade, sosoknya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari di lingkungan kampus. Bukan hanya tentang kopi yang diseduh, tetapi tentang hubungan dan interaksi yang dibangunnya. Keramahannya kepada setiap dosen dan staf, serta ketekunannya dalam bekerja, menciptakan kesan mendalam. “Dia sangat dikenal karena kerajinan dan sikapnya yang baik. Pengabdiannya benar-benar luar biasa,” ujar seorang sumber di lingkungan Unsika, seperti dikutip Kompas.com, Senin (7/10/2025).
Pengangkatan ASN sebagai Bentuk Penghargaan atas Pengabdian
Keputusan untuk mengangkatnya sebagai ASN bukanlah proses yang instan. Ini adalah buah dari kebijakan kampus dan pemerintah yang melihat rekam jejak pengabdiannya yang panjang dan konsisten. Pengangkatan ini merupakan bentuk penghargaan nyata atas loyalitas, dedikasi, dan kontribusinya yang tidak ternilai dalam mendukung kenyamanan proses akademik di Unsika selama ini.
Kisah yang Menjadi Inspirasi dan Penyemangat Bagi Banyak Orang
Kisah sukses ini dengan cepat menjadi inspirasi bagi para tenaga honorer dan pekerja di berbagai sektor. Ia membuktikan bahwa tidak ada pekerjaan yang hina, dan bahwa ketekunan, kerajinan, dan sikap baik suatu hari akan berbuah manis. Perjalanannya dari “penyaji kopi” menjadi ASN adalah pengingat kuat bahwa pengabdian yang tulus dan kerja keras tanpa henti pada akhirnya akan dihargai dengan setimpal, mengubah sebuah perjuangan panjang menjadi pencapaian yang membanggakan.
















