

IDNWATCH – Indonesia, sebagai produsen minyak sawit mentah (CPO) terbesar di dunia, tidak lagi ingin hanya menjadi price taker. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan ambisi besar pemerintah untuk mengambil peran lebih dominan dalam mengendalikan harga CPO di pasar global, sebuah langkah yang akan mengubah peta persaingan komoditas strategis ini.
*Pernyataan Tegas Mentan: “Kita Produsen Nomor Satu, Harus Kuasai Harga!”
Dalam sebuah paparan strategis, Mentan Amran dengan lantang menyuarakan posisi Indonesia. “Kita ini produsen nomor satu di dunia. Jangan sampai harga kita yang tentukan, tapi justru pasar yang menentukan untuk kita. Itu salah! Kita harus bisa mengendalikan harga,” tegas Amran, seperti dikutip Kompas.com, Kamis (10/10/2025). Pernyataan ini menandai pergeseran strategi dari sekadar memproduksi menjadi aktif memainkan harga di kancah internasional.

*Strategi Pengendalian Harga: Dari Diversifikasi Pasar hingga Hilirisasi
Untuk mewujudkan ambisi ini, pemerintah tidak hanya mengandalkan retorika. Sejumlah strategi konkret telah dan akan dijalankan. Langkah pertama adalah dengan mendiversifikasi pasar ekspor untuk mengurangi ketergantungan pada beberapa negara pembeli besar. Selanjutnya, program hilirisasi atau pengolahan CPO menjadi produk turunan bernilai tinggi (seperti biodiesel, oleokimia, dan minyak makan) akan terus digenjot. Dengan begitu, Indonesia tidak hanya menjual bahan mentah, tetapi juga produk jadi yang harganya lebih stabil dan menguntungkan.
*Sinergi dengan Negara Produsen Lain dan Kebijakan Biodiesel
Pemerintah juga berupaya membangun sinergi yang lebih kuat dengan negara produsen sawit lainnya, seperti Malaysia, melalui forum Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC). Kerja sama ini bertujuan untuk menciptakan skema stabilisasi harga yang menguntungkan kedua belah pihak. Di dalam negeri, kebijakan mandatori Biodiesel B40 yang menyerap jutaan ton CPO domestik juga menjadi instrumen kunci untuk mengatur stok dan menopang harga dasar.
*Tantangan Menuju Kedaulatan Harga Komoditas Strategis
Meski ambisius, jalan menuju kendali harga penuh tidaklah mudah. Indonesia masih harus berhadapan dengan fluktuasi harga minyak bumi dunia, kebijakan proteksionisme dan kampanye hitam dari negara pesaing, serta dinamika permintaan global. Namun, dengan posisi sebagai produsen utama dan strategi yang terintegrasi, ambisi untuk menjadi “price maker” alih-alih “price taker” bukanlah hal yang mustahil. Ini adalah perjuangan untuk menegaskan kedaulatan ekonomi di pasar komoditas global.














