IDNWATCH – Angkatan Laut Amerika Serikat melakukan aksi spektakuler yang mengejutkan banyak pihak: dengan sengaja menenggelamkan sebuah kapal perangnya sendiri di perairan Samudra Atlantik. Aksi yang tampak kontradiktif ini bukanlah sebuah kecelakaan, melainkan bagian dari skenario latihan tempur dan uji coba senjata skala besar yang diberi nama “Exercise Atlantic Vanguard”.
Kapal Perang USS “Zumwalt” Jadi Sasaran Empuk
Kapal perang yang ditenggelamkan adalah USS “Zumwalt”, sebuah kapal perusak kelas frigat yang telah lama tidak aktif. Kapal ini sengaja dijadikan sasaran hidup (live target) dalam latihan gabungan yang melibatkan angkatan laut, udara, dan darat AS. “Ini adalah cara terbaik dan paling realistis untuk menguji akurasi dan daya hancur sistem senjata terbaru kami,” ujar seorang jubir Angkatan Laut AS, seperti dikutip Kompas.com, Rabu (16/10/2025).
Misi Latihan Tempur dan Uji Coba Senjata Mutakhir
Latihan ini dirancang untuk mensimulasikan kondisi pertempuran laut sesungguhnya. Kapal “Zumwalt” yang sudah tidak bertempak ini menjadi sasaran empuk bagi berbagai platform senjata canggih, mulai dari rudal jelajah yang ditembakkan dari kapal selam, rudal anti-kapal dari pesawat tempur, hingga artileri jarak jauh dari kapal perang lainnya. Tujuannya adalah untuk menguji efektivitas sistem senjata baru dalam menghancurkan target permukaan yang berukuran besar.
Pemanfaatan Aset Usang Jadi Sasaran Latihan
Menenggelamkan kapal perang sendiri yang sudah usang atau akan dipensiunkan adalah praktik yang umum dalam dunia militer, dikenal sebagai SINKEX (Sinking Exercise). Alih-alih menghabiskan biaya untuk memelihara atau memutuskan cara daur ulangnya, kapal-kapal tua ini dimanfaatkan untuk tujuan pelatihan yang memberikan nilai taktis dan strategis yang sangat tinggi bagi kesiapan tempur pasukan.
Pesan Kekuatan ke Kancah Global
Di balik tujuan teknisnya, aksi spektakuler ini juga tidak lepas dari dimensi politik. Dengan sengaja menenggelamkan sebuah kapal perang di Samudra Atlantik, AS mengirimkan pesan yang jelas kepada sekutu dan pesaing potensialnya tentang kesiapan tempur, kemampuan teknologi militernya, dan kemauan untuk menggunakan aset berharganya guna mempertahankan keunggulan di lautan lepas. Langkah ini menjadi penegasan posisinya di panggung geopolitik global.
