

IDNWATCH – Menyikapi tingginya laju inflasi yang menempatkan Sumatera Utara (Sumut) sebagai provinsi dengan inflasi tertinggi secara nasional, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut mengambil langkah darurat. Mereka akan menggelar program pasar murah secara serentak di 524 titik yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota, sebuah upaya masif untuk meringankan beban hidup masyarakat.
*Respons Cepat Pemprov Hadapi Tekanan Inflasi
Lonjakan harga berbagai komoditas pokok, terutama bahan pangan, telah memukul daya beli masyarakat Sumut. Menyadari situasi yang mendesak ini, Pemprov Sumut memutuskan untuk tidak tinggal diam. Program pasar murah ini dirancang sebagai respons cepat dan konkret untuk langsung menyentuh lapisan masyarakat paling terdampak, khususnya kelompok berpenghasilan rendah.

*Jangkauan Luas 524 Titik, Dari Kota Hingga Desa Terpencil
Skala program ini terbilang sangat masif. Dengan menjangkau 524 titik, program ini tidak hanya berpusat di kota-kota besar seperti Medan, tetapi juga dirancang untuk mencapai pelosok desa dan daerah-daerah yang kesulitan akses terhadap barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Strategi “jemput bola” ini diharapkan dapat memastikan pemerataan bantuan dan meredam gejolak harga di berbagai wilayah.
*Komoditas Pokok Jadi Andalan, Harga Dipatok di Bawah Pasar
Pasar murah ini akan menyediakan berbagai komoditas kebutuhan pokok sehari-hari. Barang-barang seperti beras, minyak goreng, gula, telur, dan daging ayam akan dijual dengan harga yang secara khusus dipatok di bawah harga pasar. Diskon yang diberikan cukup signifikan, sehingga diharapkan dapat memberikan efek penurunan tekanan inflasi dan membantu penghematan anggaran rumah tangga.
*Upaya Stabilisasi Harga dan Perlindungan Daya Beli Masyarakat
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, menegaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari strategi jangka pendek untuk menstabilkan harga dan melindungi daya beli masyarakat. “Kami tidak bisa hanya menunggu. Inflasi tertinggi ini harus kita jawab dengan tindakan nyata. Pasar murah di 524 titik ini adalah bentuk kepedulian dan langkah darurat kami,” ujarnya, seperti dikutip Kompas.com, Selasa (8/10/2025). Program ini diharapkan dapat menjadi shock therapy untuk meredam laju inflasi sekaligus menjadi bantuan sosial yang tepat sasaran.














