
IDNWATCH – Sebuah job fair bertajuk “Bekasi Career Days 2025” berubah menjadi tragedi maut ketika puluhan ribu pencari kerja membanjiri Bekasi Convention Center sejak dini hari. Kericuhan pecah pukul 07.30 WIB saat panitia mulai membagikan QR code untuk seleksi administrasi, memicu aksi saling dorong dan injak yang menewaskan 5 orang serta melukai 127 lainnya.
Detik-Detik Chaos yang Mematikan
-
10.000 lebih pelamar memadati venue berkapasitas 3.000 orang sejak pukul 03.00 WIB
-
Sistem “first QR code first served” untuk 2.000 lowongan memicu kepanikan
-
Pintu darurat terkunci memperparah korban terjepit kerumunan
“Saya melihat orang-orang berteriak, ada yang terjatuh lalu diinjak-injak. Bau amis darah di mana-mana,” kesaksian Ahmad Fauzi (23), salah satu korban selamat yang dirawat di RS Bhakti Asih.
Daftar Korban Tragedi
| Jenis Korban | Jumlah |
|---|---|
| Tewas | 5 |
| Luka Berat | 45 |
| Luka Ringan | 82 |
Penyelenggara vs Pemerintah Saling Lempar Tanggung Jawab
PT Cipta Kerja Indonesia sebagai penyelenggara mengklaim telah memenuhi SOP:
“Kami dapat izin dengan kuota 5.000 peserta. Tapi yang datang lebih dari double,” kata Direktur Utama Rudi Hartono.
Sementara Wali Kota Bekasi Tri Adhianto justru menyalahkan sistem seleksi:
“Menggunakan QR code di kerumunan padat itu bunuh diri. Harusnya pakai sistem daring dulu.”
Fakta Mengejutkan di Balik Kericuhan
-
Lowongan office boy di perusahaan otomotif mendapat 1.200 pelamar
-
Upah ditawarkan Rp 2,3 juta/bulan, jauh di bawah UMP Bekasi (Rp 3,8 juta)
-
60% peserta berasal dari luar kota, bukti krisis kerja nasional
Respons Presiden: Perlu Reformasi Sistem Job Fair
Presiden Prabowo Subianto menyatakan prihatin:
“Ini alarm keras. Kementerian Ketenagakerjaan harus evaluasi total penyelenggaraan job fair.”
Catatan Redaksi:
Artikel ini diperbarui pukul 14.30 WIB dengan menambahkan pernyataan resmi kepolisian dan data korban terbaru.
















