

IDNWATCH – Langkah tegas diambil oleh Pj Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dengan memangkas anggaran belanja pemerintah daerah senilai Rp 1,9 triliun. Kebijakan penghematan ini langsung diimplementasikan dengan mengeluarkan instruksi resmi kepada seluruh satuan pendidikan, mulai dari tingkat SD hingga SMA, untuk secara ketat menghemat penggunaan air dan listrik.
Pemangkasan Anggaran Mencapai Rp 1,9 Triliun
Dalam pernyataannya yang dikutip dari Kompas.com, Senin (13/10/2025), Dedi Mulyadi mengonfirmasi besaran efisiensi yang dilakukan. “Kami telah melakukan pengetatan dengan nilai Rp 1,9 triliun dari total pagu indikatif yang ada,” ujarnya. Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya penyesuaian dan optimasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat untuk memastikan penggunaan anggaran yang lebih efektif dan tepat sasaran di tengah dinamika fiskal.

Sekolah Jadi Ujung Tombak Program Efisiensi
Instruksi untuk berhemat tidak hanya berlaku untuk dinas-dinas teknis, tetapi secara khusus ditujukan kepada seluruh sekolah di bawah naungan Pemprov Jabar. “Saya sudah memerintahkan untuk menghemat air dan listrik di sekolah-sekolah,” tegas Dedi Mulyadi. Langkah ini menunjukkan komitmennya untuk membangun budaya efisiensi energi sejak di level satuan pendidikan, sekaligus sebagai bentuk edukasi kepada generasi muda tentang pentingnya pengelolaan sumber daya yang bijak.
Dampak Langsung pada Pengelolaan Keuangan Sekolah
Kebijakan ini akan berdampak langsung pada pengelolaan operasional sekolah. Setiap unit pendidikan dituntut untuk lebih cermat dalam mengalokasikan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan dana daerah, dengan memprioritaskan kebutuhan pokok pendidikan sambil meminimalkan pemborosan, terutama pada biaya utilitas seperti air dan listrik.
Membangun Budaya Hemat Sejak Dini
Di balik kebijakan fiskal yang tampak teknis, Dedi Mulyadi menekankan adanya nilai pendidikan yang ingin ditanamkan. Dengan membiasakan budaya hemat energi di lingkungan sekolah, diharapkan hal ini dapat membentuk karakter siswa yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sumber daya alam. Guna memastikan instruksinya dilaksanakan, Dedi Mulyadi menyatakan akan melakukan pemantauan secara berkala terhadap laporan realisasi anggaran dan penghematan yang berhasil dicapai.














