IDNWATCH – Aktivis lingkungan dunia, Greta Thunberg, akhirnya membuka suara setelah mengalami deportasi oleh pemerintah Israel. Dalam pernyataan persnya tak lama setelah mendarat dengan selamat di Yunani, Thunberg dengan tegas menyatakan bahwa insiden yang menimpanya bukanlah persoalan pribadi, melainkan bagian dari upaya yang lebih besar untuk membungkam suara yang mengkritik kebijakan tertentu.
*Pernyataan Pertama di Bandara Athena: “Ini Bukan tentang Saya”
Dengan wajah lelah namun penuh keyakinan, Thunberg menyampaikan pidato singkatnya. “Ini bukan tentang saya. Ini tentang upaya untuk membungkam semua suara yang berdiri dalam solidaritas dan menyerukan keadilan serta akuntabilitas,” ujarnya, seperti dikutip Kompas.com, Selasa (8/10/2025). Pernyataan ini menegaskan bahwa ia memandang deportasinya sebagai sebuah tindakan politis yang ditujukan kepada seluruh aktivis dan bukan sekadar masalah imigrasi biasa.
*Kronologi Deportasi dari Bandara Ben Gurion
Insiden ini berawal ketika Greta Thunberg tiba di Bandara Internasional Ben Gurion, Tel Aviv. Menurut laporan, otoritas Israel menahan dan menolak masuknya aktivis asal Swedia tersebut. Alasan resmi yang diberikan pihak Israel belum diungkap secara detail, namun spekulasi kuat mengarah pada aktivisme Thunberg yang vokal menyoroti isu-isu tertentu di wilayah tersebut, yang dianggap tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah Israel.
*Solidaritas dan Kritik atas Tindakan Israel
Tindakan deportasi ini langsung memantik gelombang solidaritas dan kritik internasional. Banyak organisasi hak asasi manusia (HAM) dan aktivis lainnya mengecam langkah Israel sebagai bentuk pembatasan kebebasan berekspresi dan upaya untuk mengisolasi narasi tertentu. Deportasi terhadap figur sepopuler Greta Thunberg dinilai justru akan menyoroti lebih besar isu yang coba dibungkam.
*Misi yang Terus Berlanjut Meski Dihalangi
Meski dihalangi untuk masuk, Greta Thunberg menegaskan bahwa perjuangannya tidak akan berhenti. Ia menyatakan komitmennya untuk terus menyuarakan isu-isu yang diyakininya, termasuk krisis iklim dan keadilan global, dari platform mana pun ia berada. Kejadian ini justru memperkuat pesannya tentang pentingnya kebebasan bersuara dan solidaritas tanpa batas dalam menghadapi tantangan global.
