
IDNWATCH – Peningkatan hubungan diplomatik Indonesia-China kini memasuki babak baru dengan fokus pada pengembangan kendaraan listrik (EV). Kolaborasi strategis ini ditandai dengan investasi besar-besaran produsen otomotif China di Indonesia, sekaligus mempercepat transisi energi di Tanah Air.
1. Peta Investasi China di Sektor EV Indonesia
Data BKPM mencatat realisasi investasi 2024-2025:
✔ US$8,2 miliar dari perusahaan otomotif China
✔ 5 pabrik baterai dalam konstruksi
✔ 3 joint venture produsen mobil listrik
Perusahaan China yang Sudah Beroperasi:
-
BYD: Pabrik Karawang (kapasitas 150.000 unit/tahun)
-
Wuling: Ekspansi pabrik di Cikarang
-
CATL: Investasi baterai di Batang Integrated Industrial Park
2. Dukungan Kebijakan Pemerintah
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyatakan:
• Pajak 0% untuk EV buatan dalam negeri
• Insentif Rp50 juta untuk pembeli mobil listrik
• Pembangunan 5.000 charging station hingga 2026
3. Pertukaran Teknologi Kunci
Kerja sama mencakup:
🔋 Transfer teknologi baterai lithium
🔌 Pengembangan ekosistem charging station
🛠️ Pelatihan tenaga kerja lokal di China
4. Dampak pada Pasar Otomotif Nasional
Berdasarkan data Gaikindo:
📈 Penjualan EV naik 320% (2024 vs 2023)
💹 Harga EV turun 25% sejak produksi lokal dimulai
👨🔧 Tercipta 15.000 lapangan kerja baru
5. Respons dari Produsen Eropa & Jepang
• Volkswagen percepat rencana investasi
• Toyota alihkan produksi hybrid ke Indonesia
• Hyundai tambah kapasitas pabrik di Cikarang
6. Tantangan yang Dihadapi
Masalah utama menurut KADIN:
⚠ Ketergantungan impor komponen masih 45%
⚠ Infrastruktur charging station belum merata
⚠ Persaingan harga dengan kendaraan konvensional
7. Proyeksi 2025-2030
Analis memprediksi:
• Indonesia jadi hub ekspor EV untuk ASEAN
• Produksi baterai capai 140 GWh/tahun
• 40% kendaraan baru sudah listrik di 2030
Fakta Penting:
✔ China kuasai 78% pasar EV Indonesia
✔ RI targetkan 2 juta kendaraan listrik di jalan pada 2025
✔ 60% nikel dunia untuk baterai berasal dari Indonesia
Pernyataan Dubes China:
“Kerja sama ini contoh nyata win-win solution. China berkomitmen penuh mendukung transisi energi Indonesia,” ujar Lu Kang.
Kolaborasi ini dinilai akan mengubah lanskap industri otomotif Asia Tenggara dalam dekade mendatang.
*(Sumber: BKPM, Kemenperin, Gaikindo, wawancara eksklusif, AntaraNews – 25 Mei 2025)*
















