
IDNWATCH – Nama Immanuel Ebenezer kembali mencuat dalam pengembangan kasus korupsi yang menyita perhatian publik di Kalimantan Timur. Berdasarkan perkembangan penyidikan, tersangka diduga menerima aliran dana yang mencapai lebih dari Rp 3 miliar dari sejumlah proyek infrastruktur yang diduga dikorupsi.
Aliran Dana Diduga Terkait Proyek Jalan dan Jembatan
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan bahwa aliran dana yang diterima Ebenezer diduga kuat terkait dengan sejumlah proyek pembangunan jalan dan jembatan di wilayah Kalimantan Timur yang dikerjakan pada periode 2022-2024. Dana tersebut diduga bukan sebagai fee profesional, melainkan sebagai bagian dari skema bagi hasil dari penggelembungan nilai proyek.
“Dari hasil tracing keuangan, kami menemukan aliran dana yang signifikan ke beberapa rekening yang terkait dengan tersangka. Totalnya untuk sementara ini kami duga melebihi Rp 3 miliar,” ujar seorang sumber penyidik yang familiar dengan kasus ini kepada awak media.
Penyidikan Masih Berlangsung, Kemungkinan Ada Tambahan Tersangka
Tim penyidik masih mendalami pola aliran dana dan memeriksa saksi-saksi terkait untuk memetakan seluruh skema korupsi. KPK tidak menutup kemungkinan akan menetapkan tersangka baru dalam waktu dekat, baik dari kalangan pengusaha maupun oknum aparatur sipil negara (ASN).
“Kami masih mengembangkan dari mana saja aliran dana itu berasal dan untuk apa saja digunakan. Semua pihak yang terlibat akan kami proses sesuai hukum,” tambah sumber tersebut.
Ebenezer Diperiksa Kembali Pekan Ini
Immanuel Ebenezer, yang saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka, dijadwalkan akan menjalani pemeriksaan lanjutan oleh penyidik KPK pekan ini. Pemeriksaan akan berfokus pada pengakuan mengenai pengelolaan dan penggunaan dana yang diduga berasal dari korupsi tersebut.
Respons Kuasa Hukum
Kuasa hukum Immanuel Ebenezer belum memberikan pernyataan detail terkait perkembangan terbaru ini. Namun, sebelumnya mereka menyatakan kliennya akan kooperatif dengan proses hukum yang berlangsung.
Dampak pada Pembangunan di Kaltim
Kasus ini menyoroti kembali kerentanan proyek-proyek infrastruktur terhadap praktik korupsi. Dikhawatirkan, skema seperti ini tidak hanya merugikan keuangan negara tetapi juga berimbas pada kualitas pembangunan yang tidak maksimal, yang pada ujungnya merugikan masyarakat luas.
















