
IDNWATCH – Terobosan signifikan berhasil dicapai oleh penyidik dalam kasus pencurian berani di Museum Louvre, Paris. Setelah berhari-hari melakukan penyelidikan intensif, kepolisian Prancis secara resmi mengumumkan penemuan jejak DNA yang diduga kuat milik pelaku di lokasi kejadian perkara (TKP). Temuan ini menjadi titik terang untuk mengungkap identitas dalang di balik aksi kriminal yang mengguncang dunia seni internasional tersebut.
Analisis Forensik Ungkap Sidik Jati Biologis Pelaku
Tim forensik yang diturunkan untuk mengusut kasus ini berhasil mengumpulkan sejumlah sampel biologis dari dalam ruangan tempat karya seni yang menjadi korban pencurian. Sampel-sampel krusial itu kemudian dianalisis di laboratorium khusus kepolisian.
“Kami telah mengamankan beberapa bukti biologis dari TKP. Saat ini, analisis DNA masih berlangsung untuk mencocokkan profil yang kami temukan dengan database yang ada,” ujar seorang sumber dalam tim investigasi, seperti dikutip Kompas.com dari laporan resmi, Rabu (23/10/2025). Pernyataan ini mengonfirmasi bahwa penyidik telah memegang petunjuk konkret yang dapat menuntun mereka pada identitas pelaku.
TKP yang Tertutup dan Modus Pencurian yang Cermat
Laporan investigasi awal mengisyaratkan bahwa pencurian dilakukan dengan modus yang sangat terencana dan cermat. Pelaku diduga memanfaatkan celah keamanan pada saat peralihan shift penjagaan atau pada momen-momen tertentu ketika pengawasan sedikit melonggar. Tidak adanya jejak paksa yang mencolok pada pintu atau etalase mengindikasikan tingkat profesionalisme yang tinggi dari para pelaku.
Karya seni yang menjadi target dicuri dari sebuah ruangan yang relatif tertutup, sehingga temuan jejak DNA ini dianggap sebagai sebuah kemajuan besar. Hal ini menyiratkan bahwa pelaku mungkin tidak menyangka akan meninggalkan bukti biologis di lokasi, atau terburu-buru dalam eksekusinya.
Koordinasi Internasional Diperkuat, Interpol Dilibatkan
Menyadari kompleksitas dan dimensi internasional dari kasus ini, kepolisian Prancis disebut telah memperkuat koordinasi dengan Interpol dan badan penegak hukum di negara-negara tetangga. Jejak DNA yang berhasil diambil akan menjadi alat vital untuk melacak pergerakan pelaku, terutama jika ternyata terlibat dalam jaringan pencurian karya seni internasional.
“Kami tidak menutup kemungkinan bahwa ini adalah pekerjaan sebuah sindikat. Koordinasi dengan lembaga internasional adalah kunci,” tambah sumber tersebut. Langkah ini diambil untuk mencegah barang seni curian tersebut segera dipindahkan atau diperdagangkan di pasar gelap.
Museum Louvre Kembali Perketat Sistem Keamanan
Pihak manajemen Museum Louvre, pasca-insiden ini, dikabarkan sedang melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh sistem keamanan mereka. Langkah ini tidak hanya untuk mendukung investigasi yang sedang berjalan tetapi juga untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. Temuan jejak DNA oleh polisi memberikan harapan baru bahwa kasus ini akan segera terungkap dan karya seni yang hilang dapat dikembalikan ke tempatnya. Dunia seni internasional kini menanti hasil lanjutan dari analisis forensik yang dapat mengungkap wajah di balik pencurian berani ini.
















