
IDNWATCH – Memasuki usia satu tahun pemerintahan, Presiden Prabowo Subianto telah menorehkan catatan tersendiri dalam peta diplomasi global. Dengan gaya yang khas dan langsung, sejumlah langkah strategisnya di kancah internasional berhasil menempatkan Indonesia kembali dalam sorotan dan percakapan dunia.
Gaya Diplomasi “Shuttle Diplomacy” yang Proaktif
Salah satu ciri khas diplomasi Prabowo adalah intensitas kunjungannya yang tinggi ke berbagai negara dan ibu kota dunia. Gaya “shuttle diplomacy” ini ditunjukkan dengan kunjungannya ke sejumlah negara besar seperti Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, serta negara-negara tetangga di ASEAN dan kawasan Timur Tengah. Dalam setiap kunjungan, Prabowo tidak hanya membawa agenda bilateral, tetapi juga menawarkan diri sebagai juru bicara bagi kepentingan negara-negara berkembang dan isu perdamaian.
Pendorong Perdamaian di Kawasan dan Dunia
Prabowo aktif menyuarakan pentingnya penyelesaian damai untuk berbagai konflik global. Dalam pidatonya di forum internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ia secara vokal mengangkat isu kemanusiaan di Gaza dan konflik Rusia-Ukraina. “Indonesia siap menjadi jembatan perdamaian,” adalah pesan yang terus digaungkannya, menegaskan kembali posisi Indonesia yang bebas aktif, namun dengan penekanan yang lebih kuat pada aspek kemanusiaan.
Memperkuat Posisi Indonesia di Mata Dunia
Diplomasi ekonomi menjadi pilar penting lainnya. Prabowo gencar mempromosikan Indonesia sebagai tujuan investasi yang menarik, terutama untuk proyek-proyek strategis seperti Ibu Kota Nusantara (IKN) dan hilirisasi sumber daya alam. Upayanya menarik minat investor asing dan menjamin stabilitas pasokan komoditas strategis seperti nikel dan minyak sawit dinilai cukup berhasil menjaga momentum ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global.
Warisan Diplomasi yang Akan Menentukan Masa Depan
Satu tahun perjalanan diplomasi Prabowo telah membawa Indonesia ke posisi yang lebih diperhitungkan. Gaya blak-blakan dan pendekatan personalnya, meski kadang menuai pro-kontra, telah berhasil menciptakan engagement yang intens dengan pemimpin dunia. Langkah-langkah diplomatis yang telah dirintisnya ini diharapkan tidak hanya berhenti sebagai pencapaian satu tahun, tetapi dapat menjadi fondasi yang kokoh untuk memperjuangkan kepentingan nasional dan kontribusi Indonesia yang lebih besar dalam percaturan politik global di tahun-tahun mendatang.
















