Kronologi Bully hingga Tewasnya Angga, Kepala Sekolah SMPN 1 Geyer Buka Suara

banner 468x60
dok. PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO/KOMPAS

IDNWATCH – Tragedi memilukan kembali merenggut nyawa pelajar di Indonesia. Angga, siswa SMP Negeri 1 Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, meninggal dunia diduga kuat akibat menjadi korban perundungan (bullying) oleh sejumlah temannya. Menanggapi insiden yang menyentuh hati publik ini, Kepala SMP Negeri 1 Geyer akhirnya membuka suara dan mengakui adanya dugaan praktik perundungan di lingkungan sekolahnya.

Keluarga Ungkap Keluhan Korban Sebelum Tewas

Menurut pengakuan keluarga, korban sempat mengeluhkan kejadian yang dialaminya. “Korban memang sempat mengeluh kepada keluarganya mengenai peristiwa yang dialaminya di sekolah,” ujar seorang sumber dekat keluarga, seperti dikutip Kompas.com, Senin (13/10/2025). Keluhan ini diduga kuat terkait dengan aksi pembulian yang diterima Angga sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia, yang semakin menguatkan dugaan korelasi antara perundungan dengan kematiannya.

banner 336x280

Kepala Sekolah Akui Ada Dugaan Bullying

Dalam pernyataannya, Kepala SMP Negeri 1 Geyer tidak menampik adanya indikasi perundungan yang menimpa mendiang Angga. Meski demikian, pihak sekolah masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut dari pihak berwajib untuk memastikan kronologi dan motif pasti di balik tragedi ini. Pihak sekolah menyatakan telah berkoordinasi penuh dengan keluarga korban dan berkomitmen untuk memproses kasus ini secara transparan.

Aparat Kepolisian Turun Tangan Selidiki Kasus

Kapolres Grobogan melalui Kasat Reskrim mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima laporan dan sedang menyelidiki kasus kematian Angga ini secara mendalam. “Kami sudah mengamankan sejumlah barang bukti dan akan memeriksa beberapa saksi kunci, termasuk rekan-rekan seangkatan korban di sekolah,” jelas perwira polisi yang bertugas. Penyidikan difokuskan untuk mengungkap apakah benar terjadi perundungan sistematis yang berujung pada kematian.

Tragedi Nasional yang Kembali Jadi Peringatan Keras

Kematian Angga ini merupakan potret suram dan pengulangan dari sederet tragedi perundungan di dunia pendidikan Indonesia yang kerap berakhir fatal. Insiden ini kembali menegaskan bahwa praktik bullying masih menjadi momok dan ancaman serius bagi keselamatan jiwa dan mental anak-anak di sekolah. Masyarakat menuntut adanya tindakan tegas dan sistem pencegahan yang lebih efektif untuk memastikan lingkungan pendidikan yang aman dan bebas dari kekerasan bagi setiap siswa.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *