
IDNWATCH – Truk tronton berukuran besar atau yang kerap disebut “truk odol” menjadi ikon transportasi barang di Indonesia. Berdasarkan riset Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), setidaknya ada 3 tipe pemilik truk jenis ini dengan karakteristik unik masing-masing.
1. Pemilik Bisnis Logistik (60%)
-
Profil: Perusahaan atau perseorangan dengan armada >10 unit
-
Ciri Khas:
-
Warna truk seragam dengan logo perusahaan
-
Mengutamakan efisiensi bahan bakar
-
Jarang ada modifikasi ekstrem
-
-
Motivasi: “Ini murni bisnis angkutan barang,” ujar Hendra Wijaya, pemilik 25 truk di Bekasi.
2. Pemilik Komunitas (30%)
-
Profil: Anggota klub truk dengan 1-3 unit
-
Ciri Khas:
-
Modifikasi ekstrem (lampu LED, mural, sound system)
-
Sering ikut konvoi dan kontes
-
Biaya modifikasi bisa tembus Rp 500 juta
-
-
Motivasi: “Ini gaya hidup dan kebanggaan,” kata Rudi “King Truck”, ketua komunitas Truk Monster Jogja.
3. Pemilik Perorangan (10%)
-
Profil: Sopir sekaligus pemilik 1 unit
-
Ciri Khas:
-
Truk dipakai kerja sekaligus tempat tinggal
-
Modifikasi seadanya
-
Sering parkir di pinggir jalan
-
-
Motivasi: “Truk ini tabungan dan mata pencaharian saya,” tutur Sarno, sopir rute Jakarta-Surabaya.
Data Industri Truk Odol
| Parameter | Statistik |
|---|---|
| Jumlah operasional | 1,2 juta unit |
| Rata-rata umur | 7-10 tahun |
| Biaya operasional/bulan | Rp 25-40 juta |
| Modifikasi terbanyak | Lampu (87%), Audio (65%) |
Dampak Sosial-Ekonomi
-
Positif: Menyerap 3,5 juta tenaga kerja
-
Negatif: 43% kecelakaan berat melibatkan truk odol
Regulasi Terkini
-
Permenhub No. 8/2025:
-
Larangan modifikasi yang ganggu keselamatan
-
Wajib uji emisi tiap 6 bulan
-
















