Nenek 70 Tahun di Pacitan Tewas Dianiaya Cucu Kandung Sendiri

banner 468x60
dok. Surya.co.id

IDNWATCH – Sebuah tragedi kekerasan dalam keluarga yang memilukan terjadi di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Seorang nenek berusia 70 tahun, bernama Mbah Sadi (70), meninggal dunia setelah diduga menjadi korban penganiayaan oleh cucu kandungnya sendiri, yang berinisial AR (22). Motif keji di balik pemukulan tersebut diduga karena pelaku kesal kerap disebut sebagai “cucu pungut” oleh korbannya.

Kronologi Penganiayaan yang Berakhir Maut

Berdasarkan laporan Kepolisian Resor (Polres) Pacitan, kejadian berawal pada Selasa (14/10/2025) malam. AR yang tinggal bersama neneknya di Desa Ploso, Kecamatan Pacitan, diduga kehilangan kontrol emosi. “Korban sebelumnya menyebut pelaku sebagai anak pungut. Itu yang diduga memicu emosi pelaku,” jelas AKP Eko Prasetyo, Kasat Reskrim Polres Pacitan, seperti dikutip Kompas.com, Selasa (15/10/2025). Dalam kemarahannya, AR kemudian melakukan penganiayaan terhadap Mbah Sadi.

banner 336x280

Korban Ditemukan Tewas dengan Luka Lebam

Usai kejadian, korban sempat dilarikan ke Puskesmas setempat oleh keluarganya, namun nyawanya tidak tertolong. Petugas medis yang memeriksa menemukan sejumlah luka lebam di sekujur tubuh korban, yang mengindikasikan adanya kekerasan fisik. Jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pacitan untuk dilakukan pemeriksaan visum et repertum guna memastikan penyebab kematian yang sebenarnya.

Pelaku Ditangkap dan Diperiksa Intensif

Keluarga korban melaporkan kejadian ini kepada polisi. Pihak kepolisian pun bergerak cepat dan berhasil mengamankan AR sebagai tersangka. “Pelaku kami amankan dan saat ini masih dalam pemeriksaan intensif untuk mengungkap motif dan kronologi pasti kejadian,” tambah AKP Eko. AR terancam dijerat dengan Pasal 80 ayat (3) jo Pasal 76 C Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (PKDRT) dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun.

Tragedi Keluarga yang Menyisakan Duka Mendalam

Insiden ini telah mencoreng nilai-nilai kekerabatan dan menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga dan warga setempat. Tragedi ini juga menjadi pengingat pahit betapa konflik rumah tangga yang dipicu oleh ucapan dan emosi yang tidak terkendali dapat berujung pada akibat yang fatal, merenggut nyawa dan memutus tali persaudaraan.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *