
IDNWATCH – Pemerintah Kota Makassar meluncurkan program “Sekolah Rakyat” khusus untuk wilayah kepulauan, menyasar anak-anak yang kesulitan mengakses pendidikan formal. Inisiatif ini dirancang untuk menjawab tantangan geografis sekaligus mengurangi angka putus sekolah di pulau-pulau terpencil.
1. Konsep Sekolah Rakyat
✔ Belajar modular: Sesuai jadwal nelayan & kondisi cuaca
✔ Guru lokal: Merekrut putra daerah yang sudah dilatih
✔ Kurikulum adaptif: Gabungkan pelajaran formal & kearifan lokal
2. Wilayah Sasaran Pertama
• Pulau Barrang Lompo
• Pulau Samalona
• Pulau Kodingareng
3. Fasilitas Pendukung
🚤 Perpustakaan keliling dengan kapal pintar
📱 Platform digital untuk hari tak bisa bertatap muka
🎒 Paket belajar lengkap: Buku, alat tulis, tablet offline
4. Target Peserta Didik
👧 Anak usia 7-15 tahun yang tak terjangkau sekolah formal
📚 Peserta paket A, B, C setara SD-SMP
👨🎓 100 siswa angkatan pertama
5. Sumber Dana & Anggaran
• APBD Makassar: Rp 2,8 miliar/tahun
• CSR perusahaan: Bank Sulselbar & PT Pelindo
• Dukungan Kemendikbud: Modul & pelatihan guru
6. Kolaborasi dengan Komunitas
Ketua Komunitas Pendidikan Kepulauan, Andi Baso:
“Kami siap mendukung dengan relawan pengajar dan sistem monitoring”
7. Rencana Pengembangan
📌 2025: 3 pulau percontohan
📌 2026: Tambah 5 pulau baru
📌 2027: Replikasi model ke kabupaten lain
Fakta Pendidikan Kepulauan Makassar:
✏️ 42% anak kepulauan tak tamat SMP
🚢 Butuh 2-4 jam ke sekolah terdekat
📉 Angka buta aksara 3x lebih tinggi daripada daratan
Kata Wali Kota Makassar:
“Setiap anak berhak belajar, meski tinggal di pulau terjauh sekalipun,” tegas Danny Pomanto.
Pendaftaran dibuka via posyandu dan kepala dusun mulai 1 Juni 2025.
















