IDNWATCH – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, tampaknya tidak berhenti pada upaya perdamaian di Timur Tengah. Setelah menyoroti konflik Gaza dalam kunjungannya ke Israel, Trump kini mengalihkan perhatiannya ke Eropa Timur dengan menyatakan ambisinya untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina.
Trump: “Saya Akan Mengakhiri Perang Itu”
Dalam pernyataan terkininya, Trump kembali menegaskan keyakinannya yang telah lama diutarakan bahwa dirinya mampu menyelesaikan konflik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun itu. “Itu adalah perang yang mengerikan, dan saya akan mengakhiri perang itu,” ujar Trump dengan penuh keyakinan, seperti dikutip Kompas.com, Selasa (14/10/2025). Pernyataan ini konsisten dengan retorikanya selama ini yang menyatakan bahwa konflik ini tidak akan terjadi jika ia masih menjabat dan bahwa ia memiliki hubungan baik dengan kedua pihak.
Ambisi Diplomasi yang Melampaui Satu Konflik
Pernyataan Trump ini menunjukkan peta ambisi diplomasi globalnya yang lebih luas. Setelah secara aktif terlibat—atau setidaknya menyuarakan—dukungan terhadap proses perdamaian di Gaza, langkah untuk membidik penyelesaian perang di Ukraina menegaskan posisinya sebagai figur yang ingin memainkan peran sentral dalam menyelesaikan berbagai konflik internasional utama. Hal ini juga dipandang sebagai bagian dari strategi kampanyenya menjelang pemilu AS.
Tantangan Kompleks di Medan Perdamaian Baru
Namun, upaya mediasi dalam perang Rusia-Ukraina diyakini akan menghadapi tantangan yang jauh lebih kompleks. Konflik ini tidak hanya melibatkan dua negara, tetapi telah menarik keterlibatan blok-blok kekuatan global seperti NATO dan Uni Eropa, disertai dengan sanksi ekonomi internasional yang masif. Para skeptis mempertanyakan metode konkret seperti apa yang akan diterapkan Trump untuk mendamaikan kedua negara yang memiliki posisi yang sangat berjauhan.
Menanti Realisasi di Tengah Gelombang Retorika
Dunia internasional kini menanti apakah retorika perdamaian Trump untuk Ukraina ini akan diikuti dengan langkah-langkah diplomatik yang nyata dan dapat diterima oleh semua pihak yang bertikai, ataukah akan tetap menjadi bagian dari narasi politiknya. Pernyataan ini无疑 akan meningkatkan ekspektasi sekaligus menimbulkan pro-kontra di panggung global, menandai dimulainya fase baru dalam narasi penyelesaian konflik yang telah mendatangkan malapetaka di Eropa tersebut.
