

IDNWATCH – Situasi genting melanda Tim Nasional (Timnas) Indonesia. Dengan tenggat waktu FIFA Matchday bulan November yang tinggal 20 hari lagi, skuad Garuda hingga detik ini masih tercatat tanpa satu pun janji pertandingan uji coba. Vacuum of match (kekosongan laga) ini berpotensi menjadi pukulan telak bagi progres dan persiapan tim.
Jendela Latihan Terbuka, Lawan Tertutup Rapat
FIFA telah mengalokasikan jadwal resmi untuk pertandingan internasional pada periode 10 hingga 18 November 2025. Ini adalah kesempatan emas bagi sebagian besar negara, termasuk Indonesia, untuk mengumpulkan pemainnya tanpa terganggu kompetisi klub. Namun, di saat tim-tim lain sibuk mematangkan strategi, kepastian siapa lawan tanding Timnas Indonesia masih gelap.

Kekosongan ini terjadi justru di momen krusial, di mana tim membutuhkan ritme pertandingan yang nyata untuk mengevaluasi taktik, chemistry pemain, dan mencoba komposisi terbaik.
Dampak Domino: Evaluasi Mandek dan Momentum Terbuang
Absennya jadwal pertandingan resmi membawa dampak berantai yang serius. Pertama, pelatih Shin Tae-yong (STY) kehilangan satu-satunya laboratorium nyata untuk menguji efektivitas skema dan kualitas pemain di level internasional sebelum menghadapi tantangan resmi di masa mendatang.
Kedua, tim berisiko kehilangan momentum positif yang telah dibangun. Kekosongan ini bisa mengganggu ritme tim dan menghambat perkembangan kohesi skuad, sebuah kemewahan yang tidak bisa disia-siakan dalam persiapan menuju kualifikasi Piala Dunia atau turnamen besar lainnya.
PSSI Didesak Bergerak Cepat, Waktu Hampir Habis
Tekanan kini semakin membesar di pundak federasi, PSSI. Publik dan pengamat sepak bola menanti langkah cepat untuk mengaminkan lawan tanding, sekalipun harus berburu tim dengan level yang tidak terlalu tinggi.
“Ini situasi yang mengkhawatirkan. Setiap menit yang berlalu sangat berharga. PSSI harus maksimalkan semua jaringan dan diplomasi untuk segera mendapatkan lawan,” ujar seorang pengamat sepak bola nasional. Komentar ini merepresentasikan kegelisahan yang melanda para pendukung Timnas.
Dengan waktu yang terus menyusut, langkah PSSI dalam beberapa hari ke depan akan menjadi penentu. Timnas Indonesia terancam hanya akan melakukan pemusatan latihan (TC) tanpa ujian akhir yang sesungguhnya, sebuah skenario yang pasti ingin dihindari oleh semua pihak.














