
IDNWATCH – Lonjakan Transaksi Bursa Karbon: Capai Rp 7,795 Miliar di Paruh Pertama 2025
Jakarta, 1 Agustus 2025 – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nilai transaksi bursa karbon Indonesia mencapai Rp 7,795 miliar hingga Juni 2025, melampaui target semester pertama sebesar Rp 5 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan 155% dibanding periode sama tahun 2024.
Rincian Transaksi Karbon
-
Sektor Energi mendominasi (58% transaksi)
-
Perdagangan kredit karbon antar perusahaan: Rp 4,52 triliun
-
Pasar sukarela (voluntary market): Rp 3,275 triliun
-
Harga rata-rata: Rp 85.000/ton CO2e
“Pasar karbon mulai menunjukkan tren positif sebagai instrumen penurunan emisi,” ungkap Kepala Departemen Pengembangan Keuangan Berkelanjutan OJK, Dian Ediana Rae.
5 Perusahaan dengan Transaksi Tertinggi
-
PT Pertamina Power Indonesia: Rp 1,2 triliun
-
PT PLN Batubara: Rp 980 miliar
-
PT Holcim Indonesia: Rp 750 miliar
-
PT Astra Agro Lestari: Rp 680 miliar
-
PT Adaro Energy: Rp 520 miliar
Tantangan Pengembangan Pasar Karbon
-
Regulasi yang belum sepenuhnya terimplementasi
-
Keterbatasan proyek penurunan emisi bersertifikat
-
Literasi pelaku usaha tentang mekanisme perdagangan karbon
Roadmap 2025-2030
| Tahun | Target |
|---|---|
| 2025 | Penyempurnaan infrastruktur bursa |
| 2026 | Integrasi dengan pasar karbon ASEAN |
| 2027 | Peluncuran produk derivatif karbon |
| 2030 | Kontribusi 2% terhadap NDC Indonesia |
Respons Pelaku Industri
Direktur Utama PT Pertamina Power Daniel Purba menyatakan:
“Mekanisme ini membantu kami mengoptimalkan investasi energi terbarukan sekaligus memenuhi komitmen ESG.”
















