Uang Beredar di Indonesia Tembus Rp 9.771,3 Triliun per September 2025

banner 468x60
dok. PIXABAY/MOHAMAD TRILAKSONO

IDNWATCH – Perekonomian Indonesia mencatatkan lagi sebuah rekor likuiditas. Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) hingga akhir September 2025 telah mencapai level Rp 9.771,3 triliun. Angka fantastis ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 8 persen (year-on-year), mengindikasikan dinamika perputaran uang yang semakin aktif di dalam negeri.

Komponen Penggerak: Uang Kuasa dan Simpanan Domestik

Lonjakan uang beredar ini didorong oleh peningkatan pada beberapa komponen utama. Pertumbuhan yang signifikan terlihat pada uang kuasa (uang kartal) yang dipegang oleh masyarakat di luar sistem perbankan. Selain itu, komponen simpanan berjangka dalam rupiah dan simpanan giro juga menunjukkan tren peningkatan yang konsisten.

banner 336x280

Pertumbuhan uang beredar pada September 2025 terutama didorong oleh pertumbuhan uang kuasa dan simpanan dalam rupiah,” jelas pihak Bank Indonesia dalam pernyataan resminya, seperti dikutip dari Kompas.com. Hal ini mencerminkan kepercayaan publik terhadap sistem keuangan dalam negeri.

Dampak pada Perekonomian: Sinyal Permintaan Domestik yang Kuat

Tingginya jumlah uang beredar seringkali diinterpretasikan sebagai cerminan dari permintaan domestik yang kuat. Masyarakat dan dunia usaha memiliki likuiditas yang lebih besar untuk berbelanja, berinvestasi, dan menggerakkan roda perekonomian. Kondisi ini secara umum dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, meski juga memerlukan pengawasan ketat untuk menjaga stabilitas harga.

Tantangan ke Depan: Keseimbangan Antara Stimulus dan Stabilitas

Pencapaian angka Rp 9.771,3 triliun ini menjadi penanda penting bagi otoritas moneter. Di satu sisi, likuiditas yang memadai sangat dibutuhkan untuk mendukung pemulihan dan akselerasi ekonomi pasca pandemi. Namun di sisi lain, Bank Indonesia harus terus waspada dan memastikan bahwa pertumbuhan uang beredar yang pesat ini tidak memicu tekanan inflasi yang berlebihan di masa mendatang. Keseimbangan dalam mengelola likuiditas ini akan menjadi kunci untuk mempertahankan stabilitas makroekonomi Indonesia.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *